41 tahun adalah usia yang amat panjang, ibarat usia manusia usia seperti itu sudah memiliki cucu bahkan cici. Kini mereka bertemu dalam bingkai Silaturrahim Temu Kangen (STK) bersama guru tercintanya, Moh. Thoyib Sanggi yang kini sudah berdomisili di Jakarta. Sang guru, Moh Thoyib, diakuinya sebagai sosok yang inspiratif.
realitasnews.net-MAKASSAR,- Seperti mimpi di siang bolong. Pasalnya, 41 tahun lamanya berpisah, setelah tamat di Sekolah Dasar Islam (SDI Cokro I) pada tahun 1984, yang berlokasi di Jalan Pongtiku (samping Masjid Fathul Jihad), Kelurahan La'latang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar
41 tahun adalah usia yang amat panjang, ibarat usia manusia usia seperti itu sudah memiliki cucu bahkan cici. Kini mereka bertemu dalam bingkai Silaturrahim Temu Kangen (STK) bersama guru tercintanya, Moh. Thoyib Sanggi yang kini sudah berdomisili di Jakarta.
Pada pertemuan STK ini, Mantan Guru SDI Cokro 1 - '84, Moh. Thoyib menuturkan, perasaan bahagia bercampur haru, karena masih dapat dipertemukan dengan anak-anak didiknya yang pernah dia ajar.
"Alhamdulillah, rasa syukur bercampur bahagia, karena Allah SWT telah mempertemukan dengan murid-murid kesanyangan saya yang pernah saya didik dibangku SD dan mereka sekarang sudah pada sukses," tuturnya penuh senyum bahagia.
Sementara, H. Azis Mado, mengaku sangat bahagia dan bangga punya guru seperti Moh. Thoyib. Beliau, kata Azis, sangat baik dan penuh kasih sayang dalam mendidik, tapi disiplin.
"Selama dia menjadi guru kami, jarang marah dan tidak pernah memukul, tapi sangat disipli dalam memberikan pelajaran dan terus memimbing hingga pulang sekolah," kisah Azis pada STK, di Warkop RESOPA, Jumat, 21/02/2025.
Menurut Saleh (dulu salah seorang Ketua Kelas SDI Cokro 1) mengatakan, Kelas kami saat itu dihuni sekitar 30 orang, dan satu-satunya kelas berprestasi. Pasalnya, kata Saleh, sejak Guru Moh. Thoyib yang didik dan membimbing, sejumlah kawan kami saat itu Kelas 5, dapat predikat bisa ikut ujian kelas 6.
"Alhamdulillah, ada berapa orang seingatku, dari kelas 5 langsung ujian nasional kelas 6, dan mereka lulus semua, mereka masih hadir di STK malam ini," katanya.
Lain halnya Anita (salah seorang murid SDI Cokro 1 yang kala itu menjadi bintang kelas) mengungkapkan, sangat bersyukur dapat bertemu dengan Guru Kesayangannya, Moh. Thoyib yang banyak membimbing dan mendidik sehingga bisa berprestasi kala itu.
"Dari bimbingan beliau, alhamdulillah kecerdasan tersebut saya wariskan kepada anak-anak saya, semoga kelak anak-anak saya menjadi anak sholeha dan berbakti pada orang tua serta berguna bagi agama, bangsa dan negara," cetusnya.
Ibarat gayung bersambut, Raodah, akrab disapa Oda (yang dikenal murid berprestasi) pun mengaku, jika diri sangat terobsesi dengan cara bimbingan dan mengajar, guru kelas yang satu ini.
Uniknya, kata Oda, pak guru Thoyib, jarang sekali marah dan banyak ilmu serta kreatif. Tidak heran, kata dia, banyak muridnya berprestasi, meski awalnya sedikit dungu, tetapi lama-kelamaan dia bisa berubah.
"Temu Kangen ini, merupakan momentum monumental bagi kami selaku muridnya, yang sudah berumur 50 tahun keatas, baru sempat bertemu dengan teman-teman letting saya, dulu wajahnya imut-imut, kini lucu-lucu," tukas Oda penuh canda.
Lain halnya, Safri (salah seorang murid yang dikenal lucu dan lincah kala itu), kata dia senang sekali adanya temu kangen ini, dan sang guru, Moh Thoyib, diakuinya sebagai sosok yang inspiratif.
Menurut Safri, temu kangen ini sudah cukup lama direncanakan, namun susah terwujud, sebab teman-teman sudah banyak tinggal di luar daerah sehingga tidak dapat hadir di tengah-tengah kebahagiaan ini. Dan sejumlah teman kami, kata dia, sudah meninggal dunia.
"Kami mengharapkan ada pertemuan berikutnya, kalau bisa saat sudah lebaran Idul Fitri, karena Pak Guru, Moh. Thoyib waktu sempatnya hanya habis lebaran, jika Allah mengizinkan Insya Allah semua akan terwujud," tutupnya sembari diamini oleh rekannya.
Hadir sejumlah alumni SDI Cokro 1 tamat 1984, seperti Heri, Yusran, Saharuddin, Ramli, Alfian, Azis Mado, Saleh, Safri, Anita dan Raodah serta Guru Moh. Thoyib Sanggi (tim)
0 Komentar