Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars SBSI dan Tridarmara SBSI dan diikuti oleh seluruh peserta. Dilanjutkan dengan Sambutan DPP KSBSI oleh Andi Naja Humas KSBSI pusat, Laporan Ketua Panitia Asman Abdullah S.IP. M.H.I CPLA.
realitasnews.net -- MAKASSAR,- Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan perwakilan 10 Serikat Buruh Se Kota Makassar dan Sulsel mengikuti Seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berlangsung di Kota Makassar di Jl. Recing Center, Sabtu, 1 Februari 2024
Seminar ini dirangkaikan dengan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) KSBSI pertama di Kepengurusan baru, sejak 19 November 2024 yang disahkan oleh DPP KSBSI dan Kegiatan ini disponsori oleh PT Vale Indonesia Tbk dan PLN Wilayah Sulselbar serta Meity Center.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars SBSI dan Tridarmara SBSI dan diikuti oleh seluruh peserta. Dilanjutkan dengan Sambutan DPP KSBSI oleh Andi Naja Humas KSBSI pusat, Laporan Ketua Panitia Asman Abdullah S.IP. M.H.I CPLA.
Pada kesempatan itu, Ketua DPW K-SBSI Sulsel, Asad Jufri Dg Lompo, dalam sambutannya mengatakan, kepengurusan di tingkat Wilayah Sulsel di KSBSI sempat mandeg beberapa tahun terakhir ini. Lewat kepengurusan baru ini , kata dia, langsung tancap gas dengan membentuk perwakilan di setiap Kabupaten/Kota dimulai Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Maros, Pangkep, Enrekang, Wajo, dan Luwu serta pembenahan di pengurus lama di Luwu Timur khususnya PK KSBSI PT Vale Soroako
Lanjut Ketua Asad menjelaskan, Konfederasi ini bagaikan perahu yang sudah lama tinggal, dan tidak berlayar dan bocor sana sini. Seperti pribahasa orang Makassar, "Sombala' kekke' ku tampenG". Artinya, kata dia, sepertti perahu yang bocor dan kini ditambal kembali dan sudah mulai berlayar.
"Tentunya semakin jauh perjalanan berlayar, maka ombak akan semakin besar dan pastikan kita libas semua itu, "Kualleangi Tallanga na Towalia dan bajikanGnganG tallanga na minroa", artinya lebih baik tenggelam daripada mundur," tuturnya penuh semangat.
Sementara itu, Anggota DPR RI Fraksi PKS, Hj. Meity Rahmatia, S.Pd, SE, MM . (akrab disapa Hj Meity), sangat mengapresiasi. Menurutnya, kegiatan ini sebagai pendidikan yang baik tuk buruh dan pekerja.
"Walaupun dirinya tidak secara langsung membidangi masalah buruh di DPR RI, tapi diaturan baru sekarang semua aspirasi masyarakat bisa ditampung tuk kemudian disampaikan disebuah wadah yang baru dibuat di DPR RI, dimana semua aspirasi dari semua kalangan bisa disampaikan disini," tukasnya.
Dan Meity menambahkan, akan selalu siap menerima aspirasi apapun termasuk dari kalangan buruh dan pekerja.
Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi Sulsel, Jayadi Nas, S.Sos, M.Si menambahkan, bahwa sekarang sudah bukan jamannya lagi buruh berdemo di jalanan, lebih baik katanya kita bicarakan semuanya dengan baik - baik tuk sama - sama mencari solusi terbaik dari setiap persoalan buruh
Lain halnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar, Nielma Palamba, Mengungkapkan, Semoga dengan adanya kegiatan ini akan bertambah jumlahnya dan untuk jumlah anggota Serikat Buruh Pekerja di perusahaan yang tercatat sejumlah 33.654 orang
Kembali Asad menjelaskan, kegiatan dilanjutkan dengan acara inti yaitu Seminar Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh Suyanto SKM M.Kes , penguji K3 Ahli Madya dari Ditjen Binwasnaker & K3, UPTP Balai K3 Makassar .
"K3 ini sangat penting dan yang paling utama disetiap pekerjaan, apapun aktivitasnya di perusahaan, orang yang punya pengetahuan dan pernah ikut seminar akan K3 palagi mempunyai Sertifikat K3 akan sangat berbeda dengan pekerja yang belum memiliki itu semua termasuk tuk kenaikan pangkat serta tunjangan dan besarnya gaji. Terutama tuk keselamatan di tempat kerjanya masing - masing," jelasnya.
Asad Jufri Dg Lompo menambahkan, setelah ishoma, acara dilanjutkan dengan focus grup discussion ( FGD) bersama perwakilan Serikat Buruh yang hadir dan ditutup dengan Rakerwil perdana KSBSI SulSel di pengurusan yang baru ini. (LUPPIX)
0 Komentar