UJI-SAH Ungkap Angka Kematian Bayi Saat IA-KAN Bangga Raih Penghargaan Kesehatan



IA-KAN Pamer Penghargaan, UJI-SAH Ungkap Masih Banyak Warga Bantaeng Belum Mendapatkan Layanan Kesehatan

realitasnews.net -- MAKASSAR - Paslon nomor urut 2, Ilham - Kanita (IAKAN) dengan bangga mengungkap Kabupaten Bantaeng meraih penghargaan bidang digitalitasi kesehatan yang diraih berkat dirinya.

Hal tersebut terungkap saat debat kandidat Pilkada Bantaeng yang digelar di Novotel, Kota Makassar, Sabtu, 26 Oktober 2024.


"Bagi kami persoalan integrasi data pusat maupun daerah bukan menjadi soal. Selama ada komitmen dan kemauan untuk membangun bagaimana mengintegrasikan data, bagaimana pendekatan digitaliasasi mampu menjangkau masyarakat dalam  penerimaan pelayanan kesehatan," ungkap Ilham.

Ilham menambakan, atas upaya digitalitasi kesehatan yang ia buat, Kabupaten Bantaeng masuk dalam Top 5 Inovasi di tingkat nasional.

"Itu senantiasa menjadi komitmen kami bahwa pengembangan platform, dan Alhamdulilah baru-baru ini Kabupaten Bantaeng masuk dalam Top 5 Inovasi di tingkat nasional dan ini sejarah bagi Sulsel," ungkapnya.

Sementara Paslon nomor urut 1, M. Fathul Fauzy Nurdin - H. Sahabuddin (UJI-SAH) menilai, penghargaan tersebut seperti menutup fakta kasus kesehatan di Bantaeng yang patut disoroti.

"Kita apresiasi kalau ada penghargaan, namun di tahun 2023 kita menemukan angka kematian bayi menjadi 11. Selanjutnya berat bayi rendah terus naik hingga tahun 2023 menjadi 162 kasus. Jadi ini sebenarnya tidak sejalan dengan penghargaan," ungkap Uji.

Tak hanya itu, Uji Nurdin turut mengungkapkan masih banyaknya masyarakat Bantaeng tidak bisa mengakses layanan kesehatan BPJS.



"Ada yang lebih krusial, baru 84% masyarkat Bantaeng mendapatkan pelayanan BPJS. Itu jauh dari standar nasional yang ditetapkan yaitu minimal 98%. Jadi masih ada jarak 16% masyarakat belum bisa mengakses layanan kesehatan di Bantaeng," ungkapnya.

Menurut Uji Nurdin, digitalisasi kesehatan memang penting. Namun untuk Bantaeng, pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh pelosok desa jauh lebih penting.

"Kita sudah berkomitmen, mulai tahun 2025, Brigade Siaga Bencana kita aktifkan kembali agar layanan kesehatan bisa sampai ke pelosok desa," bebernya.

Tak hanya itu, dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Bantaeng, UJI-SAH bakal menambah tenaga kesehatan dan dokter-dokter spesialis.

"Hari ini Bantaeng memiliki 200 ribu penduduk, tapi dokternya hanya 93. Kita masih kekurangan 100 lebih dokter. Oleh karena itu kedepan, selain fokus digitaliasi, kita juga akan menambah tenaga kesehatan dan dokter spesialis demi masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar