Masyarakat Pangkep Gadang-Gadang Saleh Pattola (SAPA') Jadi Calon Bupati



Slogan SAPA' : 'Magetteng (Tegas), Malempu (Jujur-Amanah) dan Macca (Cerdas)'

"Optimis melihat dukungan keluarga, kerabat, sahabat dan masyarakat untuk melihat Pangkep lebih maju dan sejahtera. Konsep dasar, menurutnya, membangun 'Good Governance', jika tata kelola pemerintahannya beres dan sudah bagus, maka Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Kabupaten Pangkep, akan tertata dan terselamatkan, sehingga masyarakat Pangkep yang berada di Pesisir, Dataran dan Pergunungan akan menikmati kekayaan alamnya dengan baik".

realitasnews.net -- PANGKEP,- Kabupaten Pangkep (Pangkajene dan Kepulauan), salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai banyak julukan, diantaranya daerah penghasil Ikan Bandeng, penghasil Buah Jeruk, Kuliner Sop Saudara, Aneka kue Dange dan lainnya, Pabrik Semen Tonasa dan Marmer serta Pegunungan Karst. Tidak heran, jika geografi Pangkep memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) sangat menjanjikan, demi kemakmuran dan kesejehteraan masyarakat Pangkep. 

Alangkah sedihnya, jika SDA tersebut tidak dikelola oleh orang yang 'Magetteng (Tegas), Malempu (Jujur-Amanah) dan Macca (Cerdas)'. Bisa jadi, semua SDA tersebut akan hilang begitu saja dan masyarakat Pangkep hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri.

Pesta demokrasi untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024 akan digelar serentak diseluruh Indonesia, pada tanggal 27 November 2024. Pilkada dilaksanakan di wilayah provinsi atau kabupaten/kota untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Momen tersebut, bagi masyarakat Pangkajene dan Kepulauan, pasti merindukan Sosok Pemimpin yang muda dan punya prinsip, 'Magetteng (Tegas), Malempu (Jujur-Amanah) dan Macca (Cerdas)'.

Nama Saleh Pattola (akrab dipanggil SAPA') digadang-gadang bakal maju sebagai calon Bupati Pangkep, Tak kalah pentingnya adalah kepemimpinan dalam Tata Kelola Pemerintahan (Good Governance), ini merupakan faktor yang sangat signifikan dan menentukan, sebab baik atau buruknya, bahkan maju atau mundurnya suatu pemerintahan daerah bergantung pemimpinnya yang menerapkan Good Governance. 

Maka jangan mimpi, kalau pemimpinya tak paham Good Governance, maka semua akan amburadul, tanpa kita sadari berimbas pada pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang amburadul. Ironisnya, nanti masyarakat pesisir dan pengunungan (marginal) tak pernah menikmati bantuan sosial secara real (nyata), tetapi hanya sekadar janji mu nutaroE, sebutlah "Pemiskinan Struktural".  


Munculnya pemuda dan Putra Daerah yang satu ini, dimana santer disebut-sebut namanya sebagai bakal calon Bupati Pangkajene dan Kepulauan pada November 2024. Mengundang opini publik dan perbincangan hangat di masyarakat Pangkep, tentang nama : "Saleh Pattola (SAPA')".

SAPA' adalah Putra Daerah Asli Pangkep, dikenal berasal keluarga yang sangat sederhana. Bagi warga Pangkep, nama Saleh Patolla tentunya tidak asing lagi, orangnya bersahaja dan merakyat serta mempunyai sifat yang sederhana dan peduli dengan sesama.

Keseharian Saleh Pattola, dikenal sebagai pemuda yang pandai bergaul dan sangat dekat dengan masyarakat pada umumnya. Dia menempuh pendidikan sejak tahun 1980-an hingga tahun 1992, Dia alumni Sekolah Dasar (SD) Negeri 5 Mattoanging, dan alumni Sekolah Menengah Pertama  (SMP) Negeri 1 Pangkajene,  serta alumni Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pangkajena. Tidak heran, bila Saleh Patolla memiliki segudang teman dan sahabat di Pangkep.

Bagi Saleh Pattola, punya obsesi akan gigih berjuang bersama masyarakat Pangkep dan akan melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam 'Good Governance' untuk kemajuan daerahnya dan peduli persoalan kemiskinan serta ketertinggalan daerah-daerah pesisir dan pegunungan.

Memang, Saleh Pattola mengakui, bahwa untuk keluar dari permasalahan 'Good Governance' dan aspek lainnya, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi, kata dia, bukan suatu hal yang mustahil, jika kita semua bahu-membahu dan kerjasama dengan baik, maka apa yang kita programkan dan harapkan serta yang dijanjikan, pasti tercapai.

Sederhana saja, bagi Saleh, ia optimis melihat dukungan keluarga, kerabat, sahabat dan masyarakat untuk melihat Pangkep lebih maju dan sejahtera. Konsep dasar, menurutnya, membangun 'Good Governance', jika tata kelola pemerintahannya beres dan sudah bagus, maka Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Kabupaten Pangkep, akan tertata dan terselamatkan, sehingga masyarakat Pangkep yang berada di Pesisir, Dataran dan Pergunungan akan menikmati kekayaan alam.

"Semestinya dimanfaatkan sebesar-besarnnya untuk mensejahterakan masyarakat, khususnya di Kabupaten Pangkep," ungkapnya.

Lanjut Saleh Pattola berharap, pada usia muda atau pemuda, bergantung sejuta obsesi dan asa yang akan terlihat dalam kerja nyata dan karya untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Pangkep.

Untuk itu, sambung Saleh Pattola, slogan atau jargonnya yakni, "Manggenteng, Malempu dan Macca". Artinya, kata Saleh, MAGETTENG artinya tegas, Ketegasan dalam mengambil suatu langkah dan keputusan yang mana semua itu adalah tidak lain untuk kepentingan masyarakatnya. 
Lanjutnya, MALEMPU artinya jujur dalam segala hal, yang semua itu merupakan sifat yang dimiliki oleh pemimpin. Sementara MACCA,  artinya cerdas--bermakna pandai memilih dan mencari peluan yang akan membawa kemajuan untuk masa depan masyarakat serta mempunyai rencana dan Vis Misi yang jelas dalam merencanakan program-program untuk mengantarkan masyarakat Pangkep mlebih sejahtera dan daerahnya lebih maju.

"Slogan Bahasa Bugis, 'Magetteng (Tegas), Malempu (Jujur-Amanah) dan Macca (Cerdas)', sangat simplel dan sederhana namun sarat dengan makna dan nilai-nilai yang amat dalam, jika masyarakat mengerti dan paham slogan Bahasa Bugis ini, maka mereka akan berkesimpulan, inilah yang dirindukan sosok pemuda Sang Pejuang," tutup Saleh Pattola. (1n54f/rn-mks)

Posting Komentar

0 Komentar