Spektakuler Gelar Budaya Gau’ Malebbi’na Wija La Masselomo Ponggawa Bone Di Saoraja La Pincang Kab. Barru - Sulsel


"La Masselomo merupakan putera daripada La Pareppai To Sappewali’e Sultan Ismail Arung Pallakka, Raja Bone ke-19, Raja Gowa ke-20, Raja Soppeng Ibn La Patau Matanna Tikka Sultan Azimuddin Idris".



realitasnews.net -- BARRU, -- Pesta adat kerajaan Bone -  Gowa - Luwu yang merupakan rumpun dari suku Bugis- Makassar, dalam sejarah tercatat sebagai kerajaan terbesar di Pulau Sulawesi yang di Nusantara.

Momentum pertemuan Wija La Massellomo To Appaware’ Ponggawa Bone LaoE ri Luwu Petta MatinroE ri Salassa’na, bertempat di Saoraja Lapinceng, Bulu Dua, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sul-Sel) yang digelar pada Sabtu - Ahad, (29-30/7/23).

Tampak ribuan orang berkumpul dalam rangka Acara Gau’ Malebbi’na Wija La Masselomo Ponggawa Bone. 

Menurut salah seorang keturunan dari La Masselomo, Chalid yang berada di acara tersebut, memberikan keterangan, bahwa sekadar diketahui La Masselomo merupakan putera daripada La Pareppai To Sappewali’e Sultan Ismail Arung Pallakka, Raja Bone ke-19, Raja Gowa ke-20, Raja Soppeng Ibn La Patau Matanna Tikka Sultan Azimuddin Idris.



Sementara itu, Ketua Umum Wija La Masselomo, yaitu Andi Bau Mappesossong Pawellangi, mengatakan,  kurang lebih ada sekitar  dua ribuan undangan yang disebar dari berbagai daerah untuk menghadiri  kegiatan ini, juga ada pemangku adat se-sulselbar.

Dalam acara ini, kata dia, juga digelar pelantikan pengurus Kerukunan Wija La Massellomo Ponggawa Bone Laoe ri Luwu.

“Alhamdulilah, yang hadir ada sekitar kurang lebih 2.000 orang kerabat dan turunan Puatta La Masselomo dari berbagai latar belakang dan profesi. Dan dari berbagai daerah, antara lain dari Bone, Luwu, Gowa, Soppeng, Wajo, Sidenreng Rappang, Barru, Pare-Pare, Makassar, Pinrang, Maros, Bulukumba, Sinjai, Pangkep, Takalar, Bantaeng, Sulawesi Barat dan lain-lain,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Koordinator. Panitia acara Wilayah Sidrap, Andi Ratna Paweroi yang didampingi suaminya Andi Pacinongi mengatakan,  selain pengukuhan acara ini juga adalah momentum silaturahim dan membangkitkan spirit pelestarian budaya.

“Acara ini adalah momentum untuk mengenang leluhur dan mempererat tali silaturahim segenap keluarga besar turunan Puatta La Masselomo yang tersebar diberbagai daerah, tadinya tidak pernah bertemu dan kenal, pada acara ini kami ketemu, kenal dan mengenal, disamping itu kami bersepakat untuk senantiasa berusaha melestarikan budaya, sebagai kearifan lokal," ungkapnya.

Jumaidi Purnama, yang biasa disapa La Bempa berharap agar Wija jangan sampai sibuk menakar derajat, tapi lupa Sipakalebbi (saling menghargai), dan melupakan kewajipan melestarikan Pangadereng (Etika normatif, Adat dan istiadat), serta lupa Mappideceng ritengana tau maega’e (Bermanfaat ditengah Masyarakat).

“Para Wija, hendaknya melakukan langkah nyata dalam melestarikan budaya, semisal berupa tindakan edukasi yang berkelanjutan melalui sosialisasi nilai-nilai Adat dan Budaya,” tutur Jumaidi.



Menurutnya hal tersebut penting, mengingat adat, budaya yang sejatinya adalah penanda jati diri, yang membuat kita memanusiakan manusia itu pelan-pelan mulai punah.

“Kita lihatmi sekarang, sangat miris, Korupsi merajalela, penindasan dan kesewenang-wenangan terhadap masyarakat kecil dimana-mana. Santri, murid, mahasiswi di lecehkan oleh orang yang seharusnya melindunginya," tukasnya.

Sementara itu, lanjutnya, oknum pejabat tidak menghargai masyarakat dan sebaliknya, anak muda tidak menghormati orang tua, orang tua tidak menghargai anak muda, dan sebagainya. 

"Dan Ini semua tidak terlepas karna terlupakannya Adat dan Budaya,” ucap salah satu peserta Gau’ Malebbi’na Wija La Masselomo tersebut.



Menurut keterangan panitia,  acara tersebut, dihadiri antara lain oleh, Raja Gowa, Andi Kumala Idjo, Pemangku Adat Kerajaan Bone, Andi Baso Hamid, Datu Luwu, Andi Bau Iwan Alamsyah, Andi Babba Oddo beserta Andi Emmy Maisuri, yang mewakili Addatuang Sidenreng-Sidrap, A. Faisal Andi Sapada, Arajang Balanipa-Polman, Andi Bau Mujibah, dll. Juga dihadiri oleh, Andi Bau irman yang merupakan Ketum Wija Puatta La Patau Matanna Tikka, Bupati Barru, Ketua DPRD Prov. Sulsel, dan lain-lain.

Ketum Wija La Masselomo, mengucapkan banyak terima kasih untuk para pemangku adat se-Sulselbar, komunitas pusaka, para peserta dan seluruh stak holder yang hadir pada kegiatan yang memiliki sarat akan nilai sejarah dan nilai budaya tersebut.

"Terima kasih kami ucapkan buat para pemangku adat se Sulselbar, Komunitas Pusaka para undangan yang kami tak sempat sebut satu persatu namanya," tutupnya. (Cha/1n54f)

Posting Komentar

0 Komentar