realitasnews.net --- MAKASSAR, --- Perbedaan kerap dijadikan tirai pemisah dalam komunitas. Namun, beda dengan Tim Arisan Ikatan Alumni (IKA) SMK NEGERI 5 / STM Pembangunan Makassar, justru perbedaan yang dari beberapa jurusan di sekolah, seperti jurusan Bangunan Air (Konstruksi Bangunan), Bangunan Gedung (Gambar bangunan), elektronik, listrik, otomotif, mesin konstruksi dan alat berat dan seterusnya.
Boleh dikata seakan menjadi miniatur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yakni Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu).
Hal tersebut diungkapkan Ketua IKA SMKN 5 / STM PEMBANGUNAN Makassar, Ir. Muhammad Amin, ST., bahwa tim Arisan IKA ini, seperti miniatur NKRI, semua jurusan dan angkatan di Arisan IKA ini bisa masuk dan bebas dari jurusan mana saja.
"Jadi mulai angkatan pertama tahun 1977, sampai sekarang serta semua jurusan bisa masuk dalam Tim Arisan IKA, tujuan kita agar silaturahmi antar IKA, sehingga selalu terbangun solidaritas dan sinergitas baik semua IKA dan pihak sekolah," ungkapnya di tengah para anggota arisan IKA yang dilaksanakan pada Ahad, 13/11/2022 di Sekretariat IKA SMKN 5/STMP, Jalan Sunu, Makassar.
Pada kesempatan yang sama, Bendahara Tim Arisan IKA, Yuliah menjelaskan, bahwa Tim Arisan ini dibentuk pada tahun 2019, tujuannya adalah untuk menjalin silaturahmi antar IKA, baik dari angkatan awal (senior) hingga angkatan sekarang ini (yunior).
"Alhamdulilah, kini Tim Arisan IKA, sudah 4 putaran atau periode," jelasnya.
Yuliah menambahkan, pesertanya tahun lalu mencapai 40 orang, karena alasan ada penempatan dinas di luar daerah, maka saat tinggal 35 orang. Tetapi, kata dia, masih ada alumni lain yang mau masuk.
Sambung IKA Bangunan tahun 1991 ini mengatakan, untuk menjadi tim Arisan, hanya menyetor uang setiap pertemuan Rp. 125 ribu.
"Jadi 100 ribu, sebagai uang arisan, dan 25 ribu rupiah sebagai dana konsumsinya setiap sebulan sekali pertemuan," katanya.
Sementara itu, Mutiah Abbas, sebagai IKA senior tahun 70an, mengakui tim Arisan banyak membantu dalam berbagai kegiatan, dan dirinya merasa bahwa kehadiran tim Arisan ibarat menemukan keluarga baru, seperti mozaik keluarga yang sangat besar dan penuh estetika.
"Jadi saya sangat bahagia dan bangga dengan adanya tim Arisan, bisa tiap saat bersilaturahmi dan membangun solidaritas untuk bersinergi baik senior, yunior dan para guru di sekolah ini," tutur Mutiah tersenyum.
Lain halnya dengan IKA Jempolan Jurusan Listrik, 80-an, Ir. H. Haris, mengungkapkan dengan adanya tim Arisan IKA, sangat bersyukur. Pasalnya, kata dia, selain merasa nyaman berada di lingkungan sekolah, dia merasa bernostalgia dengan melihat gedung sekolah tempatnya menimba ilmu.
"Saya bersyukur sekali, masih dipertemukan dengan komunitas IKA dari berbagai jurusan dan angkatan, ini seakan memberikan semangat baru untuk kita berbuat lebih baik untuk sekolah kita," kunci Ir. H. Haris penuh harapan. (Insaf/rn-mks)
0 Komentar