Bupati Kep. Selayar Minta Maaf Bila Dalam Kegiatan Terdapat Kekurangan


Sontak Suardi kaget atas kejadian ini efek jaringan tidak bagus, maka melalui chatnya menyatakan mohon maaf dan akan mengevaluasi anggotanya yang sudah berbuat dan merasa berterima kasih terhadap kami atas info kinerja anggotanya.


realitasnews.net --- SELAYAR --- Jambore PPK dan Hari PGRI di pusatkan di Kabupaten Kepulauan Selayar dan dirangkaikan dengan HARI JADI Kepulauan Selayar ke 417 Tahun, pada Minggu, (27/11/2022).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Gubernur Sulsel  H, Andi Sudirman Sulaiman bersama jajarannya dan beberapa Bupati dari sejumlah Kabupaten se- Sulawesi Selatan (Sulsel).

Begitu meriahnya dalam penyambutan tamu oleh Bupati Kepulauan Selayar, Basli Ali Gandong bersama Ketua Tim PKK, hadir pula Ketua Tim PKK Bantaeng Hj, Sri Dwi Yanti Ilham Azikin.

Begitu meriahnya sehingga semua penginapan terisi dengan tamu dan rumah masyarakat di tempati pula,dalam hari jadi yang ke 417 ini,

Bupati Kepulauan Selayar, Basli Ali,  sangat merasa senang karena melihat pembangunan selama memimpin kepulauan Selayar dan begitu banyaknya keindahan panorama alam wisata yang mungkin para tamu dapat dikunjungi.

"Bila ada kekurangan dalam penyambutan dalam  hal ini, mohon dimaafkan, sebab bagaimanapun setiap ada kegiatan pasti ada kelebihan dan kekurangan, sebab namanya manusia sarat dengan kekurangan, maka dari itu  mohon dimaafkan," ungkap Bupati Basli Ali.


Di momen yang bersejarah itu, tampak Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, selama dalam kepemimpinannya tidak ingin melihat masyarakatnyq miskin,

"Saya ingin melihat mereka sukses dalam setiap kegiatan usahanya sepanjang mereka bisa berbuat positip dan masih kuat Rezki itu sudah ditentukan oleh leh Allah SWT, jadi minta pada yang diatas nanti pemerintah bantu dalam hal kekurangannya," katanya.

Karena, sambung Sudirman, tanpa masyarakat kita tak bisa apa-apa dalam menjalankan roda pembangunan.

Selain dari kegiatan Hari Jadi, disayangkan pembangunan pelabuhan Pamatata yang sering dilalui dalam penyeberangan terkesan mengecewakan.



Pasalnya, kata salah seorang penumpang (tak ingin ditulis namanya) dalam fasilitas air bersih, kebersihan dan kenyamanan bagi pengunjung kesannya kurang nyaman.

"Kami mau shalat tidak ada air, sementara ada bak penampungan ada tersedia namun tidak ada  airnya, bagaimana dengan PDAM Benteng tentang kinerja penyaluran airnya, pemandangan sampah berserakan di mana-mana," ungkapnya kecewa.

Pengunjung itu menilai, bahwa kinerja pada petugas pelabuhan dinilai belum maksimal. Pasalnya, kata dia,  dalam pelayanan hanya janji yang molor.

"Kami berharap, agar pemerintah Kepulauan Selayar, segera turun mengevaluasi kinerja aparatnya, utamanya kinerja oknum petugas pelabuhan, yang dinilai kurang maksimal," tukasnya.

Sejumlah jurnalis pun mengakui, merasa kurang puas atas pelayanannya ketika rombongan jurnalis mau menyebrang  dari Pelabuhan Pamatata ke Bira.

"Kami sudah beli tiket sesuai prosedur,  tapi  karcis untuk masuk, infonya berangkat ke Fery kedua ikut antrian setelah Fery datang. Nah, nomor antrian kami nomor 32 ditunggu panggilan belum ada, ternyata  ada di nomor 37," ucapnya.

Diusut-usut, kata jurnalis itu, ada masuk diam-diam tanpa konfirmasi lebih dulu. Setelah di tanyakan sama petugas pelayanan,  alasannya nomor antrian, katanya ini nomor antrian kamarin. Padahal, sambungnya, kami ini sudah mendaftar jauh-jauh hari sebelumnya.

Ironis, tambahnya, sudah minta bantuan dari keluarga yang bisa bantu kami dari kementerian perhubungan, Kadis Perhubungan Benteng. Anehnya, petugasnya mengabaikan himbauan Kadishub.

Lucunya, oknum petugas pelabuhan itu tetap saja cuek, dan pura-pura kerja untuk mengalihkan, himbauan atasannya.

"Kami sangat sayangkan pelayanan oknum pelabuhan hubungi pura-pura tuli inilah yang kami sayangkan kinerjanya ini," tandasnya.

Melihat arogansi oknum pelabuhan tersebut, dia pun menelpon Kepala Dinas Perhubungan Benteng Selayar, Suardi.

Sontak Suardi kaget atas kejadian ini efek jaringan tidak bagus, maka melalui chatnya menyatakan mohon maaf dan akan mengevaluasi anggotanya yang sudah berbuat dan merasa berterima kasih terhadap kami atas info kinerja anggotanya.

Begitu pula dengan kepala ASDP Lima Wilayah Jamal, setelah di hubungi lewat via Handphone untuk konfirmasi, menyatakan hal yang sama minta maaf atas kejadian ini dan akan menindaki anggotanya yang telah berbuat arogan dan berterima kasih pada kami atas Informasinya.

"Biasanya pembayaran lewat kartu atau sistem namun kenyataannya kami bayar pakai uang tunai, disayangkan pemberian jadwal tidak sesuai yang didaftar," kunci jurnalis yang ditugaskan meliput hari jadi kabupaten Kepulauan Selayar. (Nani/Arwati/rn-btg)

Posting Komentar

0 Komentar