DPK LIPAN Maros : "The Kingdom of Butterfly Diduga Bakal Musnah Di Bantimurung?"


realiatasnews.net --- MAROS,-- Muh. Tahir ketua DPK LIPAN Maros yang lahir dan besar di Kecamatan Bantimurung sebelum terbentuknya Kecamatan Simbang menyayangkan kondisi sekarang ini di Permandian Alam Bantimurung.

Pasalnya,  kata Muh.Tahir, nenek-nenek kami terlibat pelaku sejarah dalam pekerjaan permandian alam Bantimurung, yang mana masa itu permandian Bantimurung terkenal dengan banyaknya Kupu-kupu berterbangan di pepohonan dan hinggap di tepi sungai disekitar air terjun Bantimurung untuk mencari makan karena  kealamian, keasrian dan kesejukan Bantimurung masih sangat terasa kala itu. Bahkan dunia menjuluki Bantimurung sebagai "The Kingdom of Butterfly" Kerajaan Kupu-Kupu terbesar di dunia. 

Tapi seiring bergesernya waktu, kata Tahir, dengan banyaknya  anggaran yang dikucurkan  melalui Dinas parawisata   untuk pengembangan pembangunan permandian Alam Bantimurung, justru membuat kealamian permandian Alam Bantimurung  mulai kehilangan sosok asslinya.

"Kalau dulu mulai masuk dari patung kera kesejukan Bantimurung sudah mulai terasa, tapi sekarang ini kalau hawa panas sangat terasa, pengunjung hanya bisa merasakan kesejukan itu jika berada di sekitar air terjung," paparnya prihatin.


Tapi apakah Kerajaan Kupu-Kupu itu bakal Musnah di Bantimurung - Maros?"

Tahir mengaku, tidak mau menyalahkan pembangun yang ada di lokasi permandian Alam Bantimurung, tapi seharusnya pihak pengelolah permandian Alam Bantimurung harus jeli melihat sisi positif dan negatif sesuatu yang akan di bangun di areal permandian Alam Bantimurung.

Misalnya, sambungnya, pinggir-pinggir sungai itu tidak perlu di cor,  karena disitu tempat kupu-kupu hinggap untuk dapatkan makan, lokasi yang banyak pepohonannya tidak perlu di cor, karena cor itu membuat akar pohon terhalang mendapatkan pasokan makanan dan udara.

"Bahkan sekarang ada lagi pembangunan panggung baru, padahal sudah ada panggung lama, panggung yang sudah ada tidak terlalu difungsikan oleh pengungjung ,sebagai mana tujuan  fungsinya, lalu kenapa membangun panggung baru lagi," sorotnya.

Muh. Tahir, sekaligus Ketua LSM DPK LIPAN Maros, dan sebagai putra daerah Bantimurung berharap pemerintah dalam hal ini Dinas parawisata untuk menjaga kelestarian Kupu-kupu dan pepohonan  yang ada di sekitaran permandian Alam Bantimurung, jangan samapai Kerajaan Kupu-Kupu musnah.

"Membangun sah-sah saja, tapi mohon juga membangun kelestarian Kerajaan Kupu-Kupu yang sudah menjadi ikon Dunia Kabupaten Maros, jangan sampai Kupu-Kupu musnah atau hilang habitatnya," tandasnya. (Lis/rn-mrs)

Posting Komentar

0 Komentar