Realitas News Membangun Budaya Pencerahan

Realitas News Membangun Budaya Pencerahan, agar pers dalam perannya di masyarakat dapat memberikan nilai tambah yang positif kearah pencerahan dan pencerdasan. Setidaknya, secara tidak langsung memberikan edukasi (pendidikan) positif kepada masyarakat dan pemerintah, bahwa kehadiran media elekronik, media cetak dan media sosial merupakan alat informasi dan komunikasi untuk membangun sebuah kultur dan peradaban manusia kearah yang lebih baik dan benar. Supaya masyarakat dapat terhindar dari berita bohong (HOAX), provokasi, intoleran dan radikalisme.

Media Realitas News dalam beberapa tahun terakhir ini telah memberikan kontribusi pemikiran dan konsep kemitraan yang cukup bagus antara Pemerintah dan Pers, antara masyarakat dan Pers. Artinya, Pers merupakan lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dalam bentuk lisan, tulisan, suara, gambar maupun media elektronik, dan segala saluran yang tersedia, mengutip isi Undang Undang Republik Indonesia, Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Berdasarkan definisi pers di atas, hal ini dapat dipahami bahwa pers adalah lembaga sosial yang memiliki sifat independen dan memiliki kewenangan untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Selain itu, pers juga memiliki kemerdekaan untuk memperoleh, mengolah, dan menyampaikan pikiran melalui lisan maupun tulisan.

Dari konsep Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999, tentang Pers, dapat ditarik sebuah benang merah pemikiran bahwa mengeksplorasi pemikiran melalui media merupakan bentuk Pencerahan dan pencerdasan menuju pola pikir, persepsi dan tingkah laku yang lebih baik dan benar, dalam pengertian Pers atau Jurnalistik memiliki kebebasan yang bertanggung jawab.

Meminjam istilah Immanuel Kant, tentang Pencerahan, menurutnya pencerahan adalah pembebasan manusia dari ketidakdewasaan yang disebabkan oleh kesalahannya sendiri, karena tidak mampu menggunakan akal tanpa tuntunan orang lain.

Istilah Pencerahan ini menjadi ciri khas filsafat Jerman, membebaskan rasio manusia untuk berani berpikir dan melakukan perubahan yang signifikan bagi masyarakatnya.

Tanpa ingin menggurui, teori filsafat Kant tentang Pencerahan, dapat dimaknai secara metafisik sesungguhnya tidak hanya mengukuhkan prinsip-prinsip dasar kebebasan rasio dan keberanian berpikir bagi manusia, tetapi juga secara tersirat menggugat otoritas keagamaan yang seringkali dalam sejarah berselingkuh dengan kekuasaan despotik dalam rangka memuluskan proyek-proyek pembangunan dan penindasan.

"Masyarakat harus didorong agar berani menggunakan rasionya sendiri dengan sepenuhnya, sebab dari sana bermuara kebebasan dan terbitnya kemandirian," kunci Immanuel Kant, Filosof Jerman, lahir 22 April 1724 di Konigsberg, Prusia Timur. (https://www.researchgate.net/publication/334088258_PENCERAHAN_SEBAGAI_KEBEBASAN_RASIO_DALAM_PEMIKIRAN_IMMANUEL_KANT)

Media Realitas News mencoba membangun budaya pencerahan, agar pers dalam perannya di masyarakat dapat memberikan nilai tambah yang positif kearah pencerahan dan pencerdasan. Setidaknya, secara tidak langsung memberikan edukasi (pendidikan) positif kepada masyarakat dan pemerintah, bahwa kehadiran media elekronik, media cetak dan media sosial merupakan alat informasi dan komunikasi untuk membangun sebuah kultur dan peradaban manusia kearah yang lebih baik dan benar.

Pastinya, informasi dan komunikasi HOAX (berita bohong) merupakan tantangan para individu, khususnya insa pers atau pekerja jurnalistik dalam memakai atau menggunakan media elekronik, media cetak dan media sosial. Dengan begitu, pers dapat bisa memastikan bahwa arus informasi dapat sampai ke pembaca lewat pintu yang benar, aktual dan faktual. Ironisnya, di tengah budaya digital dan maraknya penyebaran berita hoax, pers dapat menjadi lembaga autentifikasi. Artinya, pers diimbau menjadi pembukti sebuah fakta.

Misalnya, jika kita membuka media sosial, ada satu berita yang provokatif dan intoleran. Jika orang tidak waras dia akan langsung share, tapi jika mereka waras akan membaca beritanya dan membandingkan berita serupa di media massa lainnya. Jadi setiap informasi dan komunikasi harus ada filternya (disaring), agar kotoran-kotoran berita yang numpang dalam wadah media sosial dapat ditangkap dan dibuang.

Intinya Realitas News hadir untuk membangun budaya media yang bermuatan pencerahan yang searah dengan Kode Etik Jurnalistik, nilai-nilai agama dan ideologi Pancasila, sehingga media Realitas News ini dapat diterima oleh masyarakat dan pemerintah dan bersama bergerak maju kearah yang lebih baik dan benar.

Media Realitas News, memiliki akun website : www.realitasnews.net selain memiliki sejumlah media sosial yang dapat memudahkan www.realitasnews.net dapat ditemukan, seperti di facebook : Realitas News -- YouTube : Realitas News -- Instagram : https://www.instagram.com/realiatasnews/ -- twitter : @m_realitasnews : Telegram : Realitas News dan Media Cetak Berupa Majalah Realitas News -- Pendidikan Nasional --- WhasApp (WA) : 081355870996 (Insaf_forever)

Posting Komentar

0 Komentar