Salma, S.Pd., Sosok Perempuan Tegar, 16 Tahun Jadi Guru Honor

"Alhamdulillah, selama 16 tahun menanti, akhirnya dapat terangkat melalui seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru, mungkin Allah SWT mengijabah doa saya dan keluargaku"

realitasnews.net -- Makassar -- Setiap perempuan punya kisah suka duka dalam menjalani hidup dan kehidupan. Banyak inspirasi yang bisa didapat dari cerita seorang perempuan yang tegar. Seperti kisah yang diungkapkan seorang guru honor yang 16 tahun menjalani suka duka menjadi guru honor sekaligus memikul tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga.

Salma, S.Pd., sosok guru yang kini genap usianya 48 tahun, ia dikenal sebagai guru yang tegar dan tabah, menjalani segala ujian hidup.

Disela-sela kesibukannya mengajar, guru kelas 3 B di UPT SPF SD Inpres Baraya 1, Kompleks UNHAS Baraya Jalan Sunu, Salma menuturkan kisahnya, bahwa selama 16 tahun menjadi guru honor di sekolah, meski diakuinya gaji honor guru tersebut amat minim dalam membiayai seluruh kebutuhan rumah tangganya.

Semenjak suaminya jatuh sakit 7 tahun yang lalu karena sakit stroke, ia pun harus banting setir dan menghidupi dua orang anak perempuanya dan berperan ganda menjadi seorang ibu, juga seorang ayah bagi 2 anak putrinya tersebut.

Profesi guru, menurut Salma sudah menjadi pilihan hidupnya. Pasalnya, segala keterampilan dan pengetahuan memang menjadi salah satu keharusan untuk memenuhi tugas dan tuntutan dari profesi yang iya jalani.

"Alhamdulillah, selama 16 tahun menanti, akhirnya dapat terangkat melalui seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru, mungkin Allah SWT mengijabah doa saya dan keluargaku," ungkap Salma penuh suka cita.

Wali Kelas 3 B ini, menuturkan kisahnya, agar guru-guru honor yang senasib dengannya, jangan berkecil hati dan putus asa. Kuncinya, kata Salma adalah sabar dan mata jangan ikut-ikutan.

"Artinya kesabaran dalam menghadapi ujian hidup harus dikedepankan, sebab kalau tidak sabar maka mudah putus asa dan stress. Mata kita jangan ikut-ikutan, sebab kalau mata kita mudah tergoda, maka seperti pribahasa mengatakan, lebih besar pasak daripada tiang," tutup Salma, S.Pd. (Iffah/RN-Mks)

Posting Komentar

0 Komentar