UPT SPF SDI PANNAMPU 1 MAKASSAR MENUJU ADIWIYATA TINGKAT NASIONAL

Laporan M. Ilyas Dari Makassar

realitasnews.net- Makassar- UPT SPF SDI Pannampu 1 Kecamatan Tallo Makassar mendapatkan kunjungan dari Tim Adiwiyata tentang pembinaan diri DLH Kota Makassar pada Selasa 26/10/2021 pukul 09.00 Wita.

Program sekolah Adiwiyata yang bertujuan untuk menjaga keberlangsungan lingkungan hidup, terus diperkuat kebijakannya. Bila sebelumnya, dasar hukumnya merujuk pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( Permen LHK ) Nomor 5 Tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan program Adiwiyata. Belakangan kebijakan ini disempurnakan dengan Permen LHK Nomor 52 Tahun 2019 tentang gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup ( PBLH ) serta Permen LHK Nomor 53 Tahun 2019 tentang Penghargaan Adiwiyata.

Dalam kaitan dengan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup. Forum sekolah Adiwiyata ( FSA ) Kota Makassar, mengadakan bedah kuesioner Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup Sekolah tujuannya untuk lebih mengkaji lagi kesiapan calon sekolah Adiwiyata menuju level berikutnya yaitu tingkat Nasional" jelas M. Iskandar Lewa.

Selain itu, Dra.Andi Tuang selaku Kepala Sekolah UPT SPF SDI Pannampu 1 Kecamatan Tallo Makassar ketika dikunjungi awak media diruang kerjanya baru- baru ini mengatakan, dalam rangka persiapan penilaian calon sekolah berbudaya dan berwawasan lingkungan tingkat nasional tahun 2021, maka dianggap perlu untuk melaksanakan pembinaan lapangan sekolah berbudaya dan berwawasan lingkungan ( Adiwiyata ) melalui kegiatan pendampingan Gerakan Peduli Lingkungan Hidup. Berdasarkan hak tersebut diatas, maka dengan ini Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar menugaskan kepada Staff Pelaksana 1, M.Iskandar Lewa, S.STP 2, Nurlinda, ST, 3, Wahyuni Munim Anugra,ST, dan Tenaga Non PNS yaitu 1, Parida,.SE, 2, Andi Sulkifli, 3, Hameini, 4, Sumardi. Ini adalah Tim pelaksana Pemerintah Kota Makassar dari Dinas Lingkungan Hidup, untuk melaksanakan tugas pembinaan lapangan calon Sekolah Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan ( Adiwiyata ) Tingkat Nasional Tahun 2021" ungkapnya.

Kemudian Andi Tuang menambahkan bahwa penyusunan rencana wajib melibatkan Kepala Sekolah, Dewan Pendidikan, Komite Sekolah perlu membentuk dan mempercayakan kader kampanye pengelola sampan, pembuatan kompos dan penanaman serta pemeliharaan pohon/ tanaman. Demikian pula kata Andi Tuang untuk menjadi sekolah Adiwiyata tidaklah mudah, tidak hanya soal kebersihan lingkungan sekolah saja, tapi kreativitas dan inovasi siswa dan gurunya yang berbasis sekolah masuk pada standar penilaian. Namun salah satu poin yang juga masuk dalam penilaian Adiwiyata adalah sarana prasarana, termasuk diantaranya adalah Toilet sekolah siswa dan siswi dilakukan pemisahan untuk kenyamanan, kedisiplinan dan kebersihan para siswa di sekolah, ini sangat mempengaruhi proses belajar mengajar, juga kesehatan warga sekolah. Kondisi dari komponen lingkungan sekolah tentunya dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan, toilet bersih dan sehat adalah aspek penting dalam mendukung proses belajar mengajar dan sekolah ramah anak," kuncinya.( lis.rn ) .

Posting Komentar

0 Komentar