Mengenal Lebih Dekat Pribadi Mayjen TNI (Purn.) Andi Sumangerukka (ASR), Mantan Panglima Kodam XIV/Hasanuddin

“Dengan jiwa sosial yang tinggi, semangat patriotisme Andi Sumangerukka kemudian membentuk organisasi sosial yang bernama “Aku Sahabat Rakyat (ASR)”. Yang pada akhirnya ASR tersebut menjadi Motto Prajurit TNI, khususnya wilayah Kodam XIV/ Hasanuddin. Artinya ASR dapat bermakna ganda, yaitu ASR adalah Andi Sumange Rukka atau Aku Sahabat Rakyat”.

realitasnews.info,- MAKASSAR – Mungkin masih banyak masyarakat yang belum mengenal lebih dekat dan lebih dalam, khususnya masyarakat Sulawesi Selatan, tentang pribadi Mayjen TNI (Purn.) Andi Sumangerukka (ASR). Padahal ASR, adalah mantan Panglima TNI Kodam XIV/Hasanuddin yang dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi dan merakyat. ASR sebagai Pangdam XIV Hasanuddin sekitar 1 tahun 3 bulan. Selanjutnya bertugas sebagai Pati di Mabes TNI AD, sekaligus dalam rangka pensiun. Kendati menyandang status Jenderal Bintang Dua, tapi kepribadian Mayjen TNI Andi Sumangerukka tak pernah ‘gila’ hormat. Hingga sekarang, pribadinya dikenal santun, membumi, dan tak sungkan blusukan menemui masyarakat. Putra Kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, pada 11 Maret 1963 adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang telah menjalani amanat sebagai Panglima Kodam XIV/Hasanuddin. ASR pun dikenal sebagai Lulusan Akmil tahun 1987 yang berkualifikasi kecabangan Artileri Pertahanan Udara. Dan Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Staf Ahli Bidang Ideologi dan Politik Badan Intelijen Negara.

Tidak heran, bila ASR memiliki sejumlah Jabatan yang strategis yang pernah ia duduki, seperti : - Danyon Arhanud (2003), Asintel Kodam I/Bukit Barisan (2012), Danrem 143/Haluoleo (2012—2013), Irdam Kodam V/Brawijaya (2013—2015), Kabinda Sulawesi Tenggara BIN (2015—2019), Sahli Bid. Ideologi dan Politik BIN (2019), Pangdam XIV/Hasanuddin (2020—) Sosok ASR berasal dari keturunan bangsawan Suku Bugis, Sulawesi Selatan. Meski tergolong bangsawan, justru tidak menjadi halangan dirinya untuk selalu dekat dengan rakyat.

Dalam hidupnya, ASR memiliki prinsip, bahwa persoalan rakyat sudah menjadi prioritas utama, sehingga Andi Sumangerukka selalu terpanggil untuk turut andil membangun ibu pertiwi. Jenderal berbintang dua ini, selalu Bersahaja dan Berjiwa Sosial Tinggi. Andi Sumangerukka (ASR) merupakan anak dari pasangan Mayor (Purn.) TNI H. Syam Daud dan Hajjah Andi Azizah. Andi Sumangerukka sejak lahir memang sudah mengalir darah TNI dan jiwa kepemimpinan.

Meski ASR lahir dari kalangan elit, namun Ia tak segan untuk terjun langsung berhadapan dengan publik. Dekat dengan rakyat membuat Ia semakin mengutamakan kepentingan banyak orang. Misalnya, saat masyarakat di Sulawesi Barat yang beberapa waktu lalu mengalami musibah gempa bumi. Ia tak mau hanya duduk berdiam diri dibalik kursi empuknya sembari menunggu laporan, tetapi justru terjun langsung dan menjadi garda terdepan untuk meringankan masalah para korban bencana. Mulai dari membantu evakuasi para korban, pendirian posko darurat hingga pembagian sembako bagi masyarakat. Itu semua dilakukannya. Tidak hanya itu, ditengah pandemi virus COVID-19 “menyerang” negara ini, Ia pun lagi-lagi tak mau ketinggalan untuk turun langsung membantu. Sebagai perwira tertinggi di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.

Ia menjadi garda terdepan memimpin para prajuritnya guna membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19. Dikalangan orang terdekatnya, Andi Sumangerukka memiliki panggilan akrab, yaitu Puang atau Jenderal Kota Lama (sapaan akrab bagi orang-orang terdekatnya). Mungkin singkatan “ASR” belum familiar dikalangan masyarakat awam. Padahal “ASR” memiliki arti ambingu, yaitu : Andi Sumangerukka (ASR) dan Aku Sahabat Rakyat (ASR) . Yang pada akhirnya ASR tersebut menjadi Motto Prajurit TNI, khususnya wilayah Kodam XIV/ Hasanuddin. “ASR ini dibentuk untuk kepentingan rakyat. Tujuannya, agar Prajurit TNI dapat terjun langsung mendengar, menyerap aspirasi rakyat dan menuntaskannya,” kata Andi Sumangerukka saat berkunjung di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu. Karena selalu terlibat dalam urusan sosial, ASR saat ini rupanya cepat mendapat respon positif. Terbukti dalam beberapa bulan ASR terus meluas, sejumlah komunitas khususnya pemuda milenial, dengan suka rela membentuk Komunitas ASR, Relawan ASR yang totalnya kini mencapai ribuan orang yang tersebar di Sulawesi Tenggara.

Motto ASR, kata Andi Sumagerukka, yaitu sebagai simbol jati diri Tentara Nasional Indonesia (TNI) raykat yang berasal dari rakyat. "Oleh karena itu, maka dalam filosofi logo tagline ASR ini, adalah simbol jabat tangan yang bermakna hubungan persahabatan yang sangat erat antara prajurit Kodam XIV/Hasanuddin dengan rakyat yang tak pernah lepas," ujarnya. Di mana persahabatan itu juga, kata dia, memaknai sinergi antara prajurit Kodam XIV/Hasanuddin dan rakyat yang akan menjamin tegak serta kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa. Launching ASR itu dibarengi pelaksanakan bakti sosial berupa penyerahan 10 ribu paket sembako secara serentak kepada masyarakat di seluruh Satkowil Kodam XIV/Hasanuddin secara door to door.

Pria lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1987. Saat menjalani pendidikan militer, Ia mengambil kualifikasi kecabangan artileri pertahanan udara. Meski menjadi pimpinan di tiga provinsi, dalam setiap kunjungan kerjanya sebagai Panglima Kodam XIV/ Hasanuddin, Ia selalu terlihat sederhana dan tidak ingin disambut meriah. Sosok ASR boleh dikata, model pemimpin masa depan yang amat dirindukan seluruh lapisan masyarakat, dengan kriteria yang telah dimiliki yakni, Jujur, Pemimpin Kuat ( Strong Leadership), Berkomitmen dan Berwibawah. (Sf/rn-mks)

Posting Komentar

1 Komentar

Joker mengatakan…
Pemimpin yg dirindukan