Puisi ini dipersembahkan buat Sang Guru Kang Jalal
Jejaknya masih nampak Dan akan terus nampak Jejaknya ditumbuhi kembang Harum semerbak bagai kesturi
Kata-katanya terus menggema Penuh adab penuh khasana Memenuhi jiwa para perindu Yang terpaut dalam cinta
Parasnya ditaburi senyuman Intonasinya tak memekakan telinga Penuh seni penuh retorika yang tinggi Dan kami mengangguk dalam ilmu
Khasanah ilmu bertabur dalam kejumudan Meretas kegelapan di antara kedhaifan Membawa kendi-kendi pelepas dahaga Agar kafila tak terkulai dalam kehampaan
Kini engkau pulang tak kembali Bersama kekasih yang kinasih Berjumpa sang pengasih yang mengasihi Dalam damai dan cinta
Kini hanya kami yang tersisah Dalam duka atas kepulanganmu Merawat rindu atas baginda Nabi Agar berjumpa di telaga alkautsar
Di sini, diantara zaman fitnah Kami menanti sang Mahdi penakluk zaman Seperti yang engkau sabdakan Dalam majelis-majelis ilmu
Duhai guru, engkau guru dalam guru Engkau pulang dengan luka disekujur tubuh Karena panah-panah fitnah terus menghujam Tak pernah usai dan engkau pilih jalan itu
Manisnya cinta tak terasa Bila hanya berkata cinta Manisnya cinta - resapilah Agar didalam cinta kata dan rasa Berjumpa dalam ramuan ilahi
Selamat jalan guru
Makassar, 16.02.2021
0 Komentar