realitasnews.info,- Pengembangan video pembelajaran membutuhkan
kesabaran, keterampilan berkalaborasi, percaya diri, dan sikap pantang
menyerah. Pasalnya, beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain menyiapkan
skenario, pembelajaran dan sekaligus teknis supaya aura HOST-nya nampak.
Maka dari itu, harus menampilkan stimulus, scen kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik HOST dan juga animasi- animasi
yang membuat pesera didik mampu untuk berfikir lebih tinggi. Aspek yang dinilai
penting dalam pembuatan video pembelajaran adalah penyajian materi yang benar.
Mencermati hal tersebut, kegiata ini diikuti guru- guru SDI
Bertingkat Rappojawa Kecamatan Tallo Makassar, yang dipimpin oleh Ratna, S.Pd.
Menurut Ratna, kegiatan ini bertujuan, memberi pemahaman
kepada guru, tentang cara penyajian materi yang benar, tehnis penyampaian yang
tepat, dan produksi video dengan kualitas yang optimal. Hal yang dapat dipelajari, kata Ratna, tentang
proses pembuatan video pembelajaran, yaitu mengenai hal penting yang perlu
diperhatikan untuk membuat video adalah pencahayaan dan suara.
Pencahayaan, sambungnya, harus cukup terang dan tidak boleh
terlalu gelap, jika ingin hasil dari video bagus. Saat hendak mencari tempat
yang memilih pencahayaan yang bagus.
Kegiatan ini, lanjut Kepala Sekolah SDI Bertingkat Rappojawa
menjelaskan, adalah pembuatan soal HOST dan pembuatan video pembelajaran bagi
Guru yang diwakili Guru kelas Guru Agama dan Guru PJOK.
“Kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut yang diikuti pada
tanggal 25 November 2020, dan 3 guru SDI Bertingkat Rappojawa, sedangkan guru
yang mengikuri kegiatan ini hanya 6 orang guru saja di Kecamatan Tallo
makassar," jelasnya.
Lebih jauh Ratna memaparkan, pembelajaran berbasis teknologi
digital dimasa Pandemi Covid-19 bukan sebuah alasan untuk mengadakan kegiatan
disekolah, dengan meyediakan protokol kesehatan yang sangat ketak, dianjurkan
memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,
Ratna menegaskan, pembelajaran bukan hanya bermakna dan
menyenangkan, tapi juga memuaskan. Tetapi kebahagiaan akan adanya perubahan
kualitas pembelajaran, disatu sisi menyisakan dilema bagi saya.
Mengapa, tanya Ratna,
hal ini demi melihat kesiapan guru-guru kami yang kelak harus
bertanggung jawab dan profesional, agar siswa tidak terperosok pada pengguna
konten yang merusak.
“Wabah Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia
termasuk Indonesia, telah merubah pola
hidup manusia, termasuk dalam hal pembelajaran di sekolah-sekolah,” paparnya.
Kondisi pandemi covid-19 ini, kata Ratna, mengharuskan siswa harus melakukan seluruh
pembelajaran di rumah. Keadaan seperti ini, menimbulkan persoalan baru, dimana
guru- guru yang tugas sehari harinnya mengajar secara tatap muka, harus banting
setir mengajar secara virtual.
“Mengajar secara virtual mengharuskan guru-guru memiliki
keterampilan untuk membuat dan mendesain kelas daring, agar proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik, karena itulah pelatihan yang diperuntukkan
untuk guru-guru ini diadakan," tandasnya optimis. (lis/rn-mks)
0 Komentar