realitasnews.info – Memperingati
Kelahiran Nabi Muhammad SAW
merupakan salah satu syiar Agama Islam yang bertujuan, agar kisah dan suritauladan
Nabi Muhammad SAW yang dikenal Al-Amin
(Jujur dan Adil), dapat menjadi contoh, khususnya bagi umat Islam dan Umat
Manusia pada Umumnya, sehingga menjadi Rahmatan Lil-alamin (Kasih-Sayang bagi
semesta alam). Momen tesebut dimanfaatkan dengan baik oleh Komunitas Sungai Kenabian
(KSK) Makassar, dikenal sebagai
Komunitas Pecinta Nabi Muhammad SAW dan Keluarganya.
Menurut Ketua Panitia Maulid Nabi SAW, Ustadz Tajuddin mengatakan, Maulid Nabi Muhammad SAW ini dilaksanakan mengambil tema, Membangun Cinta Nabi Muhammad SAW, Merajut Ukhuwah dan Memperkokoh NKRI. Tema tersebut bermaksud agar umat Nabi Muhammad SAW dapat membangun kecintaannya kepada Rasulullah SAW dan keluarganya serta para sahabatnya.
“Dengan terbangunnya rasa cinta tersebut, otomatis kita mampu merajut ukhuwah dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” katanya.
Sambung Tajuddin menjelaskan, pelaksanaan Maulid Nabi SAW kali ini, modelnya adalah forum diskusi panel, sehingga ada dua narasumber yang diundang dalam memaparkan tentang, konsep membangun cinta Nabi Muhammad SAW dalam merajut ukhuwah dan memperkokoh NKRI.
“Alhamdulillah,
kedua narasumber tersebut siap hadir dalam kegiatan ini, yaitu Ustadz Ridwan
Lagadin dan Ustadz Erwin Baharuddin,” ungkapnya sembari berterima kasih
dihadapan para tamu dan hadirin, yang memenuhi Aula Gedung Serba Guna Kopertis
Makassar. Ahad, (08/11/2020)
Dalam diskusi panel yang dipandu langsung moderator, Tajuddin mempersilahkan Ustadz Erwin Baharuddin sebagai pembicara pertama.
Menurut Ustadz Erwin Baharuddin, untuk membangun cinta Nabi Muhammad SAW, sebagai umat Rasulullah SAW, harus terlebih dahulu mengenal lebih dekat tentang diri Nabi Muhammad dan para keluarga beliau. “Tanpa kita mengenalnya, maka mustahil kita akan mencintainya,” ungkapnya.
Lanjut Erwin memaparkan, bahwa merajut ukhuwah itu ada dua cara, sambil meminjam istilah Prof. Dr. Quraish Shihab menjelaskan, yaitu dengan cara melalui pendidikan dan keadilan. Sebab, kata Erwin, dengan Pendidikan kita dapat mempelajari dan memahami serta mengamalkan arti ukhuwah tersebut. Demikian pula keadilan, untuk menegakkan ukhuwah Islamiah, maka keadilan harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
“Jadi untuk merajut ukhuwah dan mempekokoh NKRI, pendidikan dan keadilan harus dijalankan,” tandasnya dengan penuh ekspresi yang meyakinkan.
Lain halnya dengan narasumber kedua, Ustadz Ridwan Lagading yang lebih menekankan, agar umat Nabi Muhammad SAW yang benar-benar mencintai Rasulullah SAW, maka senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan. Sebab, kata Ridwan, salah satu ciri pecinta, yaitu taat dan patuh pada apa yang diperintahkan dan dilarangnya.
“Salah
satu hal terpenting, yaitu shalat pada waktunya, sebagaimana Allah dan Rasulnya
memerintahkannya, sebab shalat pada waktunya sangat dianjurkan,” ungkap Ustadz Ridwan
Lagading sembari mengajak kepada panitia dan para tamu serta hadirin untuk
shalat berjamaah di aula gedung serba guna tersebut sembari menutup ulasannya.
Usai
shalat, Tajuddin menambahkan, bahwa KSK
berterima kasih pada sejumlah asatidz yang hadir dalam acara ini, seperti
Ustadz Dr. Syamsunar Nurdin, Ustadz Makmur dan masih banyak lagi dari sejumlah
Ormas Islam dan yayasan yang hadir. “Semoga kehadiran dan partisiapasi semuanya
dalam acara ini dapat bernilai amal jariah dan ibadah disisi-Nya,” kunci
Tajuddin sambil menutup acara. (insaf/rn)
0 Komentar