Refleksi Hari Jadi Bantaeng Ke 765 Tahun


Sudah Tujuh Abad lebih  Kabupaten Bantaeng berbenah, menata dan membangun. Dari masa kemasa pun perubahan tampak signifikan. Dari pembangunan infrastruktur sampai pada program Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alamnya.

Oleh : Borahima Dg Gassing

Secara Topografi Kabupaten Bantaeng terletak di daerah pantai yang memanjang pada bagian barat dan timur sepanjang 21,5 kilometer yang cukup potensial untuk budidaya perikanan dan rumput laut. Pada bagian utara daerah ini terdapat daratan tinggi yang meliputi pegunungan Lompobattang dan menyimpan pesona alam yang indah. Sedangkan dibagian selatan membujur dari barat ke timur terdapat daratan rendah yang meliputi pesisir dan persawahan.

Dalam memasuki usianya 765 tahun, Kabupaten Bantaeng tampak terus berbenah. Hampir seluruh aspek kehidupan pemerintah Kabupaten Bantaeng terlihat roda pembangunan terus berjalan. Baik peningkatan infrastrukturnya hingga pada fasilitas kebutuhan warganya, baik pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan, ekonomi dan bisnisnya serta pariwisata sudah dirasakan manfaatnya. Hal tersebut, menunjukkan bahwa etos kerja dan kerjasama serta kekeluargaan pemerintah dan masyarakatnya masih sangat kental.

Kabupaten Bantaeng yang julukannya “Butta Toa” yang artinya Tanah Tua atau Bumi Tua. Dari nama tersebut sudah dapat diinterpretasi bahwa Bantaeng pasti menyimpan nilai-nilai sejarah yang amat besar dan dalam. Bukan saja, buat orang Bantaeng tetapi orang Sulawesi Selatan secara umum bahwa sanya nilai histori tersebut bagian dari keberadaan sebuah kebudayaan yang ada di Nusantara.
Jangan lupankan sejarah, sebab sejarah adalah pelajaran masa lalu untuk meretas kehidupan yang lebih baik di masa depan, dimana antara masa silam dan akan datang satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan dalam lembaran sejarah.

Meski sejumlah pakar sejarah menyatakan, tahun 1254 dalam atlas Dr. Muhammad Yamin, disebutkan wilayah Bantaeng sudah ada ketika Kerajaan Singosari dibawah Pemerintahan Raja Kertanegara memperluas wilayahnya ke daerah Timur Nusantara untuk menjalin hubungan niaga pada tahun1254 – 1292. Artinya, dari sejarah tersebut menandakan Bantaeng sudah ada dan eksis ketika itu.

Refleksi Hari Jadi Bantaeng merupakan aktualisasi tentang eksistensi sejarah yang penuh nilai-nilai luhur, etos kerja yang tinggi dan gotong royong serta persatuan yang kokoh. Sehingga, dengan hari jadi Bantaeng seluruh masyarakat dan pemerintah dapat mewujudkan budaya luhur sipakatau, sipakalebbi dan sipakainga, sebagai bagian perekat budaya bangsa dalam menyongsong Indonesia lebih Unggul dan Maju. 

Kini Pemerintahan Kabupaten Bantaeng dinakhodai, DR. Ilham Azikin, M.Si, sebagai putra daerah terbaik, tentu akan memberikan Kado Istimewa buat tanah kelahirannya. Tidak heran, baru-baru ini Bupati Bantaeng, Ilham Azikin  menjadi salah satu peserta terbaik Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) X tahun 2019 di Lemhanas RI. Dia meraih predikat sangat memuaskan dari Lemhanas RI tersebut. Seiring prestasi yang gemilang tersebut, tidaklah berlebihan jika dikaitkan dengan momentum Hari Jadi Bantaeng ke 765 tahun sebagai kado istimewanya.

Selamat dan Sukses Hari Jadi Bantaeng ke 765 tahun dan Bupati Bantaeng, DR. Ilham Azikin, M.Si semoga  Bantaeng kedepan menjadi Bantaeng yang lebih baik dan maju. Kita Baik, Bantaeng Baik. (Nn/RN)


Posting Komentar

0 Komentar