Safri, SS : "Jadi Wakil Rakyat itu Amanah Besar"

Tinggal Menghitung Hari, Pesta Demokrasi, Pemilihan Umum (Pemilu), Tanggal 17 April 2019, akan digelar diseluruh wilayah Nusantara Republik Indonesia, untuk memilih Pemimpin Negara (Presiden & Wakil Presiden) dan Wakil Rakyar (Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat).


Pesta demokrasi, terbilang langka. Pasalnya, sekali dalam 5 tahun guna memilih sosok atau figur kader bangsa yang layak memimpin negara ini dan para wakil rakyat yang memiliki kredibilas, komitmen dan loyalitas mengawal asprirasi rakyat, selama kurun waktu 5 tahun kedepan.

"Ibaratnya pemilu ini adalah kompetisi sepak bola nasional, semua pemain dan supporternya harus berusaha keras untuk bertarung bermain dan mendukung, agar dapat merebut juara, persoalan siapa juara 1 atau 2, setelah pertandingan semua kembali lagi berpelukan dan damai," gambar Safri penuh semangat.

Sambung Caleg DPRD Provinsi, Dapil 1, Nomor 7 ini menjelaskan, sekarang ini teknologi sudah canggih, semuanya sudah dewasa dan cerdas dalam melihat, membaca dan menilai informasi dan berita yang ada. Olehnya itu, kata Safri, tinggal setiap calon pemimpin dan wakil rakyat mempersiapkan jasmani dan rohaninya dalam mengawal aspirasi dan kebutuhan rakyat.

"Saat ini, ada ribuan caleg yang berkompetisi dalam arena politik di Indonesia, yang mengincar kursi di legislatif, pasti tidak semuanya harus duduk.  Maka, dari itu persiapkan mental secara baik, guna menghadapi kesuksesan yang tertunda," tukasnya. 


Menurut Caleg dan Kader PDI Perjuangan, sekaligus sebagai Caleg DPRD Provinsi, Daerah Pemilihan  (DAPIL) 1, Makassar 1/A ( Kecamatan Rappocini, Makassar, Ujung Pandang, Mamajang, Mariso, Tamalate, Wajo, Bontoala, Tallo, Ujung Tanah, Kepulauan Sangkarrang), Nomor Urut 7, Safri, SS, Kita Harus Cerdas dan Bijak,  menanggapi semua berita dan informasi pada suhu dan situasi ditahun politik ini. Pasalnya, pemilu itu ibarat kompetisi politik, pertarungan dan perhelatan tidak dapat dihindari. 

Mantan Aktivis BPM Fakultas Sastra UMI ini,  pemilik tagline "BISMILLAH...KITA BISA" se-7,  dalam mengawal dan membangun demokrasi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini, jangan dikotori dengan asumsi kotor yang tidak cerdas. Sebagai bangsa yang besar, pasti difahami bahwa pergolakan politik, tidak semudah dan sesederhana membalikkan telapak tangan, tetapi membutuhkan proses yang panjang.

"Berkompetisi di dunia politik, sah-sah saja dan pasti menemui suara-suara sumbang dan penilaian negatif serta asumsi yang amat menyakitkan, tetapi kita harus cerdas dan bijak dalam menyikapi semua persoalan tersebut," tandasnya.

Artinya, manta Sekretaris LPM Monumen 40 ribu, Kelurahan La'latang, Kecamatan Tallo ini,  kita harus siap menerima apa pun keputusan dan hasil akhir dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai panitia penyelenggara. Intinya siapa pun yang terpilih, itulah pilihan rakyat, sebab mereka dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

"Saya mendoakan semoga Pemilu 2019 ini, dapat berjalan sukses, aman dan terkendali, berikan kesempatan kepada siapa pun yang terpilih untuk menjalankan amanah besar ini, kelak dipertanggungjawabkan dihadapan rakyat dan Tuhannya," kunci Safri penuh harapan.  (amna/RN)

Posting Komentar

0 Komentar