Meretas Usia 40 Tahun IRMENI Kalukuang Makassar

Menjelang usianya 40 tahun, Ikatan Remaja Masjid Nurul Ittihad (IRMENI), yang berlokasi di Jalan Petta Ponggawa No. 91, Kelurahan Kalukuang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2018.


Bentangan sejarah yang diukir IRMENI Kalukuang, dalam meretas perjalanan sebuah kelompok atau komunitas remaja masjid di Kota Makassar, merupakan dinamika yang dapat disebut sangat fantastis. Pasalnya, IIRMENI Kalukuang sejak dikukuhkan pada tanggal 28 Oktober 1978, 40 tahun yang silam, ternyata masih aktif dan eksis dalam mengibarkan konsep-konsep Pendidikan dan Dakwah yang berbasis Islami dalam sebuah bingkai kemasjidan.

Sejarah Ikatan Remaja Masjid Nurul Ittihad (IRMENI) Kalukuang

"Hanyalah yang memakmurkan Masjid-Masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat
dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah
orang-orang yang diharapkan termasuk golongan
orang-orang yang mendapat petunjuk".
(QS 9:18, At -Taubah)


     Tahun 1977 tepat tanggal 3 September 1977 (19 Ramadhan 1397 Hijriyah) berdirilah Badan Komunikasi Pemuda Mesjid Indonesia (BKPMI sebelum berganti nama menjadi BKPRMI tahun 1993), BKPMI dibentuk melihat situasi peradaban agama mulai melunturkan para moral pemuda dengan berbagai paham sekularisasi yang digadang oleh era globalisasi modern.

Berbagai lembaga, partai bahkan organisasi sangat kurang yang berasaskan Islam, apalagi situasi politik pada masa itu lebih menarik perhatian para pemuda kepada gerakan-gerakan keorganisasian yang sifatnya kearah sosialis ketimbang nuansa agamis, dengan melihat pentingnya menjaga dan menyebarkan marwah Islam maka selain terbentuknya BKPMI, maka menteri agama yakni Bapak Alamsjah Ratoe Perwiranegara selaku Menteri agama Repubik Indonesia masa jabatan  1978-1983 pada masa tersebut menginstruksikan kepada setiap Departemen Agama daerah disetiap provinsi untuk bersama-sama membentuk dan mendukung pembentukan sebuah organisasi remaja (bukan organisasi pemuda seperti BKPMI). Pasalnya, remaja dianggap sebagai fase awal membentuk moral Islam sehingga dakwah Islam tetap berjalan dan mengalir di bumi pertiwi ini.

Menurut salah seorang penggagas IRMENI, Muh. Thoyib,  pada tanggal 22 oktober 1978, Ketua yayasan Mesjid Nurul Ittihad (Alm) Bapak  Purn. Pol. H. Achmad Dg Gassing, merespon instruksi tersebut dan mengadakan rapat yang melahirkan beberapa formatur bagi IRMENI, dan menyusun struktur dan mengangkat ketua Pertama sebagai kepala organisasi ini.

Formatur-formatur IRMENIberasal dari kalangan Mahasiswa, Remaja dan Masyarakat daerah  yang aktif di organisasi-organisasi besar Seperti SI (Syarikat Islam), NU (Nahdathul Ulama), SEMMI (Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), Muhammadiyah dan organisasi-organisasi lainnya, berangkat dari sinilah  IRMENI pada masa sekarang mempunyai berbagai macam corak organisasi yang disatu padukan baik dalam struktur organisasi maupun kegiatan-kegiatannya mulai dari kajian tentang agama islam, lintas Mahzab bahkan Lintas Agama dan juga corak Pengkaderan/LDK (Islamic of Training).

"Anggota  IRMENI saat ini berasal dari berbagai macam masyarakat, mulai dari para mahasiswa, Siswa SMA, Pekerja dan Masyarakat Umum yang ingin mendekatkan diri mengenal Agama Allah, lewat Diskusi-diskusi non formal sampai dengan yang formal yang biasa diadakan di Masjid  IRMENI Kalukuang," ungkap Thoyib yang sering disapa sesepuh IRMENI Kalukuang.

Lanjut Thoyib menyebutkan nama-nama Formatur  IRMENI pada era pertama, yaitu : Moh. Thoyib Sanggi,  Said Yusuf (almarhum),    M. Tahir Basri (almarhum),   Muhammad Majid dan  Katman.

"Daeri sinilah IRMENI, terus bergerak menjadi Organisasi Remaja Mesjid tertua dan Pertama di Provinsi Sulawesi Selatan Lahir pada tanggal 24 Oktober 1978, pada masa itu diadakan rapat pembentukan organisasi yang langsung diberi nama,  Ikatan Remaja Mesjid Nurul Ittihad, disingkat IRMENI," tuturnya sembari menyebutkan susunan pengurus IRMENI pertama, yaitu :

Ketua Umum            : Said Yusuf
Ketua I                     : Muhammad Majid
Ketua II                    : Tahir Basri
Sekretaris Umum     : Muhammad Akil
Sekretaris I              : Abdullah Gassing
Bendahara                : Ismawati Ali arief

"Dan pada Tanggal 28 Oktober 1978, Organisasi ini dideklarasikan dan sekaligus sebagai organisasi remaja mesjid tertua di Sulawesi Selatan yang memiliki sejarah panjang," tandasnya.

Meretas perjalanannya di usia 40 tahun IRMENI Kalukuang, tentu sudah melalui proses yang cukup panjang, bila diambil pandangan dengan usia manusia, usia 40 tahun adalah usia sudah cukup dewasa, sehingga dalam berbagai hal dan pengalaman, cukup memberikan pandangan yang cukup ideal dan refresentatif.

Terkait dengan Milad 40 tahun IRMENI, sejumlah senior dan yunior bahkan pengurus IRMENI Kalukuang yang masih eksis saat ini merapatkan shaf atau barisan, untuk menyuseskan acara yang dinanti-nantikan ini.

Menurut Ketua Yayasan Masjid Nurul Ittihad, Dr. H. Hasrullah, MS., pada prinsipnya IRMENI itu adalah sebuah pilar dan sekaligus regenerasi atau tongkat estafet kepemimpinan dimasa akan datang.

"Jadi jangan kita memandang remaja mesjid itu tidak perlu ada dan dianggap tidak berguna, pernyataan seperti itu, saya sangat tidak setuju. Justru kita harus merangkul dan membina remaja agar selalu dekat dengan masjid, agar tidak terjerumus dengan kenakalan remaja," ungkap Hasrullah yang juga mantan Ketua IRMENI.

Selain itu, Ketua Panitia Reuni 40 tahun IRMENI, Uca, mengatakan Alhmadulillah, saat ini sudah tersusun panitia pelaksana dan sejumlah donatur dan sumbangan dari senior dan yunior dalam menyukseskan Milad 40 tahun IRMENI.
"Kami berharap acara reuni ini, lebih meriah dari tahun-tahun kemarin, karena kali ini akan ada Gerak Jalan Santai dengan doorprize yang wah, ada lomba-lomba dan malam ramah tamah," kunci Uca. (*amna/sf/RN)








Posting Komentar

0 Komentar