Warga Desa Ulubalang, Bone Peduli Kesehatan Ibu dan Bayi



"Resiko bila tidak melahirkan di fasilitas kesehatan, sulit di tolong bila tersangkut saat proses persalinan. Resiko infeksi yang tinggi untuk ibu dan bayi. Sulit dalam mengatur transportasi. Konflikasi yang dapat menyebabkan penyakit permanen"


Aksi sosial yang dilakukan oleh pegiat warga dirumah Kepala Desa Ulubalang, Haeril, SE. M.Si, pada Senin, pukul 09.00 wita, 14/12/15, adapun yang hadir adalah warga Desa Ulubalang, Kecamatan Salomeko, Kabupaten Bone yang tergabung dalam pegiat warga (PW).

Menurut koordinator aksi sosial Mursalim  bahwa di Desa Ulubalang pengetahuan bidan/usaha bidan kurang, sehingga banyak warga yang melahirkan dirumah. Lanjut Mursalim,  masalah transportasi, rusaknya jalan dan tidak adanya angkutan umum membuat warga lebih memiliki melahirkan dirumah, kemudian tidak ada dukungan keluarga yang menyarankan ibu melahirkan di fasilitas kesehatan. Sambungnya lagi, Terbatasnya ketersediaan fasilitas dan peralatan di puskesmas yang membuat warga enggan untuk melahirkan.

Lebih lanjut Mursalim memaparkan, bahwa kendala lain seperti tempat untuk bersalin kurang dan tidak savety sehingga warga tidak mau bersalin di puskesmas lebih memilih melahirkan dirumah.  Lanjutnya, tidak tahu pentingnya 3 jalan yaitu 1) Perencanaan Persiapan Persalinan, 2) melahirkan di fasilitas dengan tenaga terlatih, 3) pelayanan paska melahirkan ibu dan bayi agar ditangani dengan tenaga terlatih,

 “Adapun tujuan aksi sosial dilakukan menurut koordinator aksi meminta agar kepala desa membantu warga menyampaikan kepuskesmas agar permasalah diatas dapat ditangani dengan baik, karena angka kematian ibu dan bayi di Indonesia cukup tinggi, terkhusus di Kabupaten Bone, untuk itu diharap desa ulubalang menjadi penyumbang berkurangnya angka kematia ibu dan bayi baru lahir,” ungkap Mursalim yang didampingi Ramsah

Mursalim mengungkapkan, di Desa Ulubalang masih banyak warga yang melahirkan di rumah, padahal resiko bila tidak melahirkan di fasilitas kesehatan, pertama  sulit di tolong bila tersangkut saat proses persalinan. Kedua, resiko infeksi yang tinggi untuk ibu dan bayi. Ketiga. Sulit dalam mengatur transportasi. Keempat, konflikasi yang dapat menyebabkan penyakit permanen.

Kesempatan yang sama Kepala Desa Ulubalang, Haeril, SE, M.Si berjanji, untuk membantu warga dalam memperbaiki kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Pasalnya, kata Haeril, kesehatan ibu dan bayi masuk dalam visi misi kami.
“Karena saya sangat peduli terhadap kesehatan ibu dan bayi, selain itu sudah menjadi kewajiban saya, istri saya juga seorang bidan jadi sangat tepatlah apa keinginan warga untuk saya tindak lanjuti,” kuncinya. (Adwin/Amna)

Posting Komentar

0 Komentar