Oleh Amna Mawahidah Azzahra
Emansipasi wanita dalam istilah bahasa Arab, dikenal dengan istilah ‘tahrir al-marah’, yakni hak wanita adalah prospek pelepasan wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah, serta pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan maju.
Jauh sebelum istilah emansipasi
wanita digembar-gemborkan, Islam lebih dahulu mengangkat derajad wanita
dari masa pencampakan wanita di era jahiliah ke masa kemuliaan wanita. Semua
sama di hadapan Allah, yang membedakan mereka di hadapan Allah adalah mereka
yang paling bertaqwa, taqwa dalam artian menjalankan segala perintahnya dan
menjauhi segala larangnnya.
Pemahaman emansipasi wanita yang
berkembang saat ini sudah mengatasnamakan Hak Asasi Manusia (HAM) bahwa
emansipasi wanita adalah menyamakan hak dengan kaum pria, padahal tidak semua
hak wanita harus disamakan dengan pria. Menarik benang pemahaman tersebut, hal
ini menarik untuk dikaji lebih mendalam terkait emansipasi wanita dan peran ibu
dalam kehidupan.
Wanita memiliki peran yang sangat mulia disetiap lini kehidupan. Artinya, peran wanita memberikan perhatian yang sangat besar serta
kedudukan yang terhormat kepada wanita, baik sebagai ibu, istri, anak saudara
maupun peran lainnya. Begitu pentingnya hal tersebut, berbagai referensi tentang wanita mengatakan, Allah mewahyukan sebuah
surat dalam Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad, yaitu Surat An-Nisa’ yang sebagian
besar ayat dalam surat ini membicarakan persoalan yang berhubungan dengan kedudukan,
peranan dan perlindungan hukum terhadap hak-hak wanita.
Kaitannya dengan hari ibu merupakan momentum untuk mengangkat harkat dan martabat kaum wanita, khususnya kaum ibu. Tidak heran, bila ada yang membuat ucapan selamat hari ibu, ada yang mengekspresikan lewat puisi, nyanyian, bahasa sastra dan doa di sosmed dan sms bahkan di media elektronik dan media cetak.
Tidak sedikit orang, mengirimkan kado dan kue ulang tahun buat ibunya yang tercinta dan istrinya untuk mengungkapkan bahasa cinta dan kerinduannya pada sosok perempuan yang bernama IBU, UMMI, BUNDA ATAU MOTHER.
Sayangnya, masih banyak tragedi kaum hawa terlewatkan dari esensi hari ibu, tentang sosok perempuan yang perkasa itu. Masalahnya, masih banyak kaum ibu yang belum merasakan kemerdekaan dan kebahagiaan pada Hari Ibu.
Misalnya tenaga kerja wanita yang ada di mall-mall, di pasar rakyat, di pabrik-pabrik, di pelabuhan, di emperan jalanan, di bus-bus kota, bahkan yang dibawa tekanan suami yang arogan dan maniak, sebutlah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Dan tak kalah pentingnya, para Ibu yang bekerja sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita) di Luar Negeri yang kerap kali dieksploitasi, diintimidasi, dianiaya dan dibunuh oleh majikannya.
Tak kalah uniknya, para ibu yang telah bekerja sejak pukul 03 subuh, sosok ibu sudah terlihat di TPS (Tempat Pembuangan Sampah) mengais-ngais sampah, keliling menyapu jalan poros, bahkan ada yang merundun pesakitan dibawa teriknya kekegetiran hidup yang makin menyayat hati.
Hari IBU harusnya terpancar cahaya KEMERDEKAAN dari seluruh bentuk kezaliman terhadap perempuan yang bernama "IBU". Sebab IBU adalah manifestasi dari kasih sayang TUHAN, ibu mahkota dan cahaya kehidupan dan tiang sebuah negara, tanpa ibu hidup kita akan hampa ditengah gelombang kehidupan.
Dibahunya kita sandarkan keluh kesah kita. Dalam jiwa sang ibu adalah mereka perempuan perkasa yang tak pernah mengeluh dan menyerah untuk melakukan yang terbaik bagi keluarga dan bangsa ini.
Harusnya, hari ini setiap negara sampai setiap rumah tangga memberikan "KADO KEMERDEKAAN" buat SANG IBU, berikan libur untuk tidak bekerja dan tambah gajinya dan berikan bonus, karena pada ibu lah kita semua dilahirkan dan dibesarkan. Karena orang yang paling durhaka di dunia ini adalah orang yang tidak menghormati dan mengasihani sang ibu.
Seorang Ibu Negara seyogyanya memikirkan tentang nasib para ibu yang ada di negeri ini, dari akar rumput sampai di gedung mewah.
Memang, Ibu juga manusia biasa dipundaknya terdapat sejuta amanah yang harus dilakukan. Wajar, bila air matanya senantiasa mengalir ketika terharu melihat momentum yang penuh kasih sayang.
Hari ini adalah HARI IBU, semoga menjadi momentum kasih sayang untuk mengajaknya terharu. Bagi seorang ibu yang masih hidup, terharulah engkau hari ini, karena hari ini seluruh dunia orang mengagungkan mu, mengasihi mu, mencintaimu dan Insya Allah, Tuhan pun merahmatimu.
Salam suci dan kasih sayang buat ibu dimana saja berada. Untuk bundaku kukirimkan kado doa dan sekuntum shalawat dan cahaya al-quran buatmu semoga bunda tetap sehat dan tegar. Doa mu untuk anakmu ini selalu kurindukan.
Selamat Hari Ibu semoga ibu makin cantik, "Love of a mother is the fuel that enables a normal human being to do
the impossible thing". (Cinta seorang ibu adalah bahan bakar yang
memungkinkan manusia normal untuk melakukan hal yang mustahil).(Amna)
0 Komentar