JK: Saat Saya di Pemerintahan Listrik Dibangun 10.000 Megawatt

Calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla mengatakan industri adalah bagian dari akselerasi ekonomi Indonesia, baik industri besar hingga pertanian.

Sebab, industri memberikan lapangan kerja yang banyak guna mewujudkan peningkatan ekonomi.

Sayangnya, JK mengaku memang tidak sedikit halangan yang menghadang upaya akselerasi ekonomi itu. Ia menyebut ketersediaan listrik yang masih kurang selain infrastruktur, tingginya bunga pinjaman, birokrasi, dan sumber daya manusia (SDM).

"Minta maaf, saat kita di pemerintahan bisa membuat 10.000 mega watt listrik. Tapi minta maaf, setelah itu tidak dibangun lagi," kata JK dalam dialog capres, Jumat (20/6/2014).

Padahal, menurut JK, untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat seharusnya program pembangunan pembangkit listrik 10.000 megawatt harus dilakukan setiap tiga tahun sekali.

Ia mengatakan, saat ini semua orang membutuhkan energi listrik untuk kebutuhan sehari-hari misalnya untuk peralatan listrik. Begitu pula dengan industri, untuk bisa berjalan perlu energi listrik.

Karena itu, JK menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur listrik karena hampir seluruh aspek kehidupan menggunakan listrik.

Setelah itu, JK menekankan bahwa infrastruktur transportasi juga tak kalah penting untuk dibangun.

"Tol laut itu kan bagaimana transportasi yang baik. Listrik dan teknologi penting. Bagaimana juga sinkronisasi hulu dan hilir dan pemanfaatan pasar yang besar," tegas JK. (*)

Tribun Timur - Jumat, 20 Juni 2014

Posting Komentar

0 Komentar